Santri Kreatif: Menjadi Konten Kreator Islami di Era Digital
1. Pendahuluan
-
Latar Belakang:Santri memiliki potensi besar dalam dakwah digital. Dengan kemampuan literasi agama dan teknologi, santri dapat menjadi konten kreator yang menyebarkan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
-
Tujuan Pelatihan:
-
Membekali santri keterampilan dasar menjadi konten kreator.
-
Mengarahkan kreativitas santri agar tetap sesuai syariat dan etika.
-
Memberikan peluang bagi santri untuk berkontribusi di ruang digital.
-
2. Kompetensi yang Diharapkan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:
-
Memahami peran santri dalam dunia digital.
-
Merancang ide konten kreatif dan Islami.
-
Menggunakan perangkat (HP/laptop) untuk produksi konten.
-
Menguasai dasar editing sederhana (foto, video, audio).
-
Mempublikasikan konten di media sosial dengan strategi yang tepat.
3. Materi Inti
A. Peran Santri di Era Digital
-
Menjadi dai digital: menyampaikan pesan Islam lewat media sosial.
-
Menjadi influencer positif: memberi teladan akhlak mulia.
-
Menjadi pelopor literasi digital di masyarakat.
B. Jenis Konten yang Bisa Dibuat Santri
-
Video Dakwah Singkat (1-3 menit, misalnya kajian ringan, motivasi Islami).
-
Podcast / Audio Islami (ngaji kitab, tanya jawab agama).
-
Infografis & Quotes Islami (kata mutiara ulama, hadis, ayat Al-Qur’an).
-
Vlog Santri (aktivitas pesantren, kehidupan sehari-hari).
-
Artikel Blog / Tulisan Islami (cerpen, esai, renungan).
C. Alur Pembuatan Konten
-
Menentukan Tujuan & Sasaran Audiens
-
Dakwah, edukasi, hiburan, atau inspirasi.
-
-
Riset & Ide Konten
-
Cari tema relevan: akhlak, sejarah Islam, tips ibadah.
-
-
Produksi Konten
-
Alat sederhana: HP, tripod, mic.
-
Teknik dasar: pencahayaan, framing, suara.
-
-
Editing Konten
-
Aplikasi: CapCut, Canva, InShot (mudah dipakai santri).
-
-
Publikasi & Branding
-
Platform: YouTube, TikTok, Instagram, Podcast Spotify.
-
Konsistensi upload (jadwal).
-
Interaksi dengan audiens.
-
D. Etika Santri dalam Berkarya Digital
-
Jujur dan amanah dalam menyampaikan informasi.
-
Hindari hoaks, ghibah, dan konten merugikan.
-
Mengedepankan adab dan akhlak Islami.
-
Menggunakan bahasa yang santun dan ramah.
4. Metode Pelatihan
-
Ceramah Interaktif: pengantar teori.
-
Workshop: praktik membuat konten.
-
Simulasi: pembuatan video dakwah singkat.
-
Diskusi & Feedback: evaluasi karya peserta.
5. Penugasan
-
Buat satu konten sederhana (video/infografis/quotes Islami).
-
Publikasikan di media sosial dengan caption Islami.
-
Berikan refleksi: apa tantangan dan pengalaman dalam membuatnya.
6. Penutup
Santri di era digital bukan hanya belajar kitab, tapi juga bisa menjadi agen dakwah kreatif. Dengan keterampilan sebagai konten kreator, santri mampu memberi warna positif di dunia maya dan menjawab tantangan zaman.
